Kasus pembunuhan yang diduga melibatkan pembunuh bayaran secara faktual ada di Indonesia, seperti diungkapkan oleh Erlangga Masdiana, seorang kriminolog dari Universitas Indonesia. Beliau bahkan mengungkapkan bahwa ada orang-orang yang pekerjaannya memang adalah pembunuh bayaran, bukan semata-mata menjadikannya sebagai proyek sabetan. Media pun mencatat beberapa kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh pembunuh bayaran. Nama Tan Harry Tantono atau Ayung yang merupakan mantan pemimpin PT Sanex Steel menjadi nama yang akhir-akhir ini disebut sebagai korban pembunuh bayaran dengan tersangka John Kei. Sebelumnya, ada pula beberapa kasus yang diduga melibatkan pembunuh bayaran seperti kematian aktivis Marsinah dan Munir serta kasus pembunuhan Nasruddin Zulrkarnaen yang melibatkan mantan pemimpin KPK Antasari Azhar. Kasus Fuad Muhammad Syafrudin atau Udin Udin merupakan wartawan koran Bernas yang dibunuh di rumah kontrakannya di Bantul pada 13 Agustus 1996. Waktu itu ia tengah gencar memberitakan soal proyek Pantai Parangtritis yang diduga mengandung unsur KKN yang melibatkan pemerintah daerah di zaman Orde Baru dan aparat militer. Udin dihajar hingga tewas Selasa malam sekitar jam 23.30 dengan disaksikan oleh istrinya sendiri, Marsiyem. Hingga kini, tak ada tersangka yang terbukti melakukan pembunuhan. Kasus pembunuhan Udin ramai diberitakan media massa setelah Kanit Reserse Umum Polres Bantul Edy Wuryanto yang kala itu berpangkat Sersan Kepala melarung sampel darah Udin ke laut selatan dengan dalih akan menyelidiki kasus itu lewat cara gaib. Ia juga diduga mengambil buku catatan Udin dan menjebak seseorang untuk dijadikan tersangka kasus pembunuhan itu. Edy Wuryanto lalu “dihukum” dengan hanya dipindahtugaskan ke Mabes Polri di Jakarta. Kasus Munir Munir tewas di dalam pesawat Garuda yang membawanya terbang menuju Amsterdam untuk menempuh studi pascasarjana pada 7 September 2004 . Ia dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia sekaligus pendiri Kontras dan Imparsial yang sering mengkritik kebijakan pemerintah yang sewenang-wenang. Sewaktu pemerintahan Orde Baru, Munir pernah menjadi korban penculikan anggota Kopassus. Tim Mawar menculik Munir dan puluhan aktivis lainnya. Munir beruntung bisa kembali hidup-hidup. Aktivis lain seperti penyair Wiji Thukul, Hendra Hambali, dan Petrus Bima Anugrah dari Partai Rakyat Demokratik tak diketahui rimbanya hingga detik ini. Prabowo Subianto yang pada Pemilu 2014 kelak bakal menjadi calon presiden dari Partai Gerindra menjabat sebagai Danjen Kopassus waktu itu. Dalam kasus Munir, diduga ada permainan Badan Intelijen Negara atau BIN di dalamnya. Mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Pr dijadikan tersangka dan disidangkan. Namun, seperti kasus Udin, kasus pembunuhan ini masih belum tuntas. Istri almarhum Munir bersama organisasi Sahabat Munir masih berjuang untuk mengungkap kasus ini. Kasus Marsinah Marsinah, seorang aktivis perempuan sekaligus buruh pabrik PT Catur Putra Surya di Porong, Jawa Timur ditemukan tak bernyawa pada 8 Mei 1993 di sebuah hutan di kawasan Nganjuk, Jawa Timur, setelah dinyatakan hilang selama 3 hari. Hasil otopsi menyatakan Marsinah meninggal karena dianiaya secara brutal. Setelah dilakukan penyelidikan, 10 tersangka ditahan termasuk pemilik perusahaan tempat Marsinah bekerja, Yudi Susanto, dan seorang anggota TNI. Ia diduga dibunuh karena memperjuangkan nasib para buruh meminta kenaikan upah. Yudi Susanto lalu dihukum 17 tahun penjara dan beberapa stafnya divonis 4-12 tahun, namun mereka akhirnya divonis bebas setelah naik banding ke Pengadilan Tinggi. Proses kasasi pun juga menjatuhkan vonis bebas kepada mereka. Vonis dari Mahkamah Agung tersebut diprotes banyak kalangan karena aroma rekayasa yang terlalu kentara. Namun, kasus ini pun masih gelap bagai misteri tak terpecahkan hingga sekarang. Kasus Direktur PT Asaba Boedyharto Angsono yang merupakan direktur sekaligus pemilik PT Asaba dan Holland Bakery tewas ditembak beberapa orang termasuk anggota aparat TNI pada 19 Juli 2003. Kepala korban tertembus peluru tajam pelaku. Bersamanya, pengawal pribadi yang merupakan seorang Bintara TNI, Sersan Edi Seid juga tewas di tempat kejadian. Penyelidikan polisi mengarah pada keterlibatan bekas menantunya Gunawan Santosa yang dipecat oleh korban karena diduga melakukan korupsi. Gunawan membayar 4 anggota TNI AL masing-masing 4 juta rupiah untuk membunuh bekas mertuanya itu. Gunawan Santosa diancam hukuman mati, berhasil kabur beberapa kali namun akhirnya berhasil ditangkap pihak kepolisian kembali. Kasus Nasruddin Zulkarnaen Nasruddin Zulkarnaen ditembak sehabis berolahraga golf di Padang Golf Modernland, Tangerang. Kasus pembunuhan direktor PT Putra Rajawali Banjaran ini melibatkan mantan pemimpin KPK Antasari Azhar. Data dari pengadilan mengatakan pembunuhan Nasruddin terkait masalah asmara Antasari dan Rani Juliani yang merupakan istri siri korban. Sebanyak 9 orang dijadikan tersangka kasus ini termasuk sejumlah orang yang menjadi pembunuh bayaran. Meskipun proses persidangan menyisakan banyak tanda tanya, namun Antasari tetap mendapatkan vonis 18 tahun penjara setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang ia ajukan ditolak oleh Hakim Agung Harifin Tumpa. Beberapa perangkat persidangan termasuk 3 hakim (Heri Swantoro, Prasetyo Ibnu Asmara, dan Nugroho Setiaji) dan jaksa penuntut Cirus Sinaga diduga melakukan beberapa pelanggaran. Cirus bahkan kemudian menjadi tersangka kasus korupsi Gayus. Selain kelima kasus tersebut, ada beberapa kasus lain yang menjadi pembicaraan nasional seperti kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita yang menyeret Tommy Soeharto, anak mantan presiden Soeharto yang menguasai Indonesia selama 32 tahun. Lalu ada pula kasus pembunuhan seorang tokoh PKB, KH Asmuni Ishak, yang juga melibatkan pembunuh bayaran yang beraksi dengan pakaian ala ninja. Dan tentunya kita belum lupa pembacokan yang dilakukan terhadap Halomoan Gurning pengusaha asal Riau yang dibunuh seorang tak dikenal di Restoran Pondok Gurih Pekanbaru akhir tahun lalu.
Read more at http://uniqpost.com/35426/kasus-pembunuhan-yang-diduga-melibatkan-pembunuh-bayaran-di-indonesia/
Read more at http://uniqpost.com/35426/kasus-pembunuhan-yang-diduga-melibatkan-pembunuh-bayaran-di-indonesia/
Kasus pembunuhan yang diduga melibatkan pembunuh bayaran secara faktual ada di Indonesia, seperti diungkapkan oleh Erlangga Masdiana, seorang kriminolog dari Universitas Indonesia. Beliau bahkan mengungkapkan bahwa ada orang-orang yang pekerjaannya memang adalah pembunuh bayaran, bukan semata-mata menjadikannya sebagai proyek sabetan. Media pun mencatat beberapa kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh pembunuh bayaran. Nama Tan Harry Tantono atau Ayung yang merupakan mantan pemimpin PT Sanex Steel menjadi nama yang akhir-akhir ini disebut sebagai korban pembunuh bayaran dengan tersangka John Kei. Sebelumnya, ada pula beberapa kasus yang diduga melibatkan pembunuh bayaran seperti kematian aktivis Marsinah dan Munir serta kasus pembunuhan Nasruddin Zulrkarnaen yang melibatkan mantan pemimpin KPK Antasari Azhar. Kasus Fuad Muhammad Syafrudin atau Udin Udin merupakan wartawan koran Bernas yang dibunuh di rumah kontrakannya di Bantul pada 13 Agustus 1996. Waktu itu ia tengah gencar memberitakan soal proyek Pantai Parangtritis yang diduga mengandung unsur KKN yang melibatkan pemerintah daerah di zaman Orde Baru dan aparat militer. Udin dihajar hingga tewas Selasa malam sekitar jam 23.30 dengan disaksikan oleh istrinya sendiri, Marsiyem. Hingga kini, tak ada tersangka yang terbukti melakukan pembunuhan. Kasus pembunuhan Udin ramai diberitakan media massa setelah Kanit Reserse Umum Polres Bantul Edy Wuryanto yang kala itu berpangkat Sersan Kepala melarung sampel darah Udin ke laut selatan dengan dalih akan menyelidiki kasus itu lewat cara gaib. Ia juga diduga mengambil buku catatan Udin dan menjebak seseorang untuk dijadikan tersangka kasus pembunuhan itu. Edy Wuryanto lalu “dihukum” dengan hanya dipindahtugaskan ke Mabes Polri di Jakarta. Kasus Munir Munir tewas di dalam pesawat Garuda yang membawanya terbang menuju Amsterdam untuk menempuh studi pascasarjana pada 7 September 2004 . Ia dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia sekaligus pendiri Kontras dan Imparsial yang sering mengkritik kebijakan pemerintah yang sewenang-wenang. Sewaktu pemerintahan Orde Baru, Munir pernah menjadi korban penculikan anggota Kopassus. Tim Mawar menculik Munir dan puluhan aktivis lainnya. Munir beruntung bisa kembali hidup-hidup. Aktivis lain seperti penyair Wiji Thukul, Hendra Hambali, dan Petrus Bima Anugrah dari Partai Rakyat Demokratik tak diketahui rimbanya hingga detik ini. Prabowo Subianto yang pada Pemilu 2014 kelak bakal menjadi calon presiden dari Partai Gerindra menjabat sebagai Danjen Kopassus waktu itu. Dalam kasus Munir, diduga ada permainan Badan Intelijen Negara atau BIN di dalamnya. Mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Pr dijadikan tersangka dan disidangkan. Namun, seperti kasus Udin, kasus pembunuhan ini masih belum tuntas. Istri almarhum Munir bersama organisasi Sahabat Munir masih berjuang untuk mengungkap kasus ini. Kasus Marsinah Marsinah, seorang aktivis perempuan sekaligus buruh pabrik PT Catur Putra Surya di Porong, Jawa Timur ditemukan tak bernyawa pada 8 Mei 1993 di sebuah hutan di kawasan Nganjuk, Jawa Timur, setelah dinyatakan hilang selama 3 hari. Hasil otopsi menyatakan Marsinah meninggal karena dianiaya secara brutal. Setelah dilakukan penyelidikan, 10 tersangka ditahan termasuk pemilik perusahaan tempat Marsinah bekerja, Yudi Susanto, dan seorang anggota TNI. Ia diduga dibunuh karena memperjuangkan nasib para buruh meminta kenaikan upah. Yudi Susanto lalu dihukum 17 tahun penjara dan beberapa stafnya divonis 4-12 tahun, namun mereka akhirnya divonis bebas setelah naik banding ke Pengadilan Tinggi. Proses kasasi pun juga menjatuhkan vonis bebas kepada mereka. Vonis dari Mahkamah Agung tersebut diprotes banyak kalangan karena aroma rekayasa yang terlalu kentara. Namun, kasus ini pun masih gelap bagai misteri tak terpecahkan hingga sekarang. Kasus Direktur PT Asaba Boedyharto Angsono yang merupakan direktur sekaligus pemilik PT Asaba dan Holland Bakery tewas ditembak beberapa orang termasuk anggota aparat TNI pada 19 Juli 2003. Kepala korban tertembus peluru tajam pelaku. Bersamanya, pengawal pribadi yang merupakan seorang Bintara TNI, Sersan Edi Seid juga tewas di tempat kejadian. Penyelidikan polisi mengarah pada keterlibatan bekas menantunya Gunawan Santosa yang dipecat oleh korban karena diduga melakukan korupsi. Gunawan membayar 4 anggota TNI AL masing-masing 4 juta rupiah untuk membunuh bekas mertuanya itu. Gunawan Santosa diancam hukuman mati, berhasil kabur beberapa kali namun akhirnya berhasil ditangkap pihak kepolisian kembali. Kasus Nasruddin Zulkarnaen Nasruddin Zulkarnaen ditembak sehabis berolahraga golf di Padang Golf Modernland, Tangerang. Kasus pembunuhan direktor PT Putra Rajawali Banjaran ini melibatkan mantan pemimpin KPK Antasari Azhar. Data dari pengadilan mengatakan pembunuhan Nasruddin terkait masalah asmara Antasari dan Rani Juliani yang merupakan istri siri korban. Sebanyak 9 orang dijadikan tersangka kasus ini termasuk sejumlah orang yang menjadi pembunuh bayaran. Meskipun proses persidangan menyisakan banyak tanda tanya, namun Antasari tetap mendapatkan vonis 18 tahun penjara setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang ia ajukan ditolak oleh Hakim Agung Harifin Tumpa. Beberapa perangkat persidangan termasuk 3 hakim (Heri Swantoro, Prasetyo Ibnu Asmara, dan Nugroho Setiaji) dan jaksa penuntut Cirus Sinaga diduga melakukan beberapa pelanggaran. Cirus bahkan kemudian menjadi tersangka kasus korupsi Gayus. Selain kelima kasus tersebut, ada beberapa kasus lain yang menjadi pembicaraan nasional seperti kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita yang menyeret Tommy Soeharto, anak mantan presiden Soeharto yang menguasai Indonesia selama 32 tahun. Lalu ada pula kasus pembunuhan seorang tokoh PKB, KH Asmuni Ishak, yang juga melibatkan pembunuh bayaran yang beraksi dengan pakaian ala ninja. Dan tentunya kita belum lupa pembacokan yang dilakukan terhadap Halomoan Gurning pengusaha asal Riau yang dibunuh seorang tak dikenal di Restoran Pondok Gurih Pekanbaru akhir tahun lalu.
Read more at http://uniqpost.com/35426/kasus-pembunuhan-yang-diduga-melibatkan-pembunuh-bayaran-di-indonesia/
Read more at http://uniqpost.com/35426/kasus-pembunuhan-yang-diduga-melibatkan-pembunuh-bayaran-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar